Minggu, 30 Oktober 2011

KOPERASI

PENDAHULUAN

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas dan mengenalkan lebih jauh tentang apa itu Koperasi, mulai dari pengertiannya, sejarah terbentuknya, serta perkembangannya di Indonesia sejak pertama kali didirikan.
Koperasi pada awalnya muncul pada abad ke-20. Yang pada umunya adalah hasil dari usaha yang secara tidak sengaja dibentuk oleh orang-orang kaya pada zaman tersebut. Koperasi pun ikut tumbuh pada saat para rakyat yang terbelit oleh keadaan ekonomi yang sedang dalam masa puncak kapitalis. Hal ini mendorong beberapa orang yang mempunyai kehidupan terbatas untuk ikut peduli dalam membantu sesama.


PEMBAHASAN

Koperasi merupakan organisasi bisnis yg dimiliki, dijalnkan, dan dioperasikan oleh orang-seorangan demi mencapai tujuan dan kepentingan bersama. Dalam Koperasi terdapat landasan yang berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan.
Koperasi sendiri diperkenalkan oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan untuk membantu raykat yang terjerat hutamg. Koperasi tersebut mulai berkembang dan ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI.
Menurut UU 25 tahun 1995 pasal 4 dijelaskan bahwa koperasi berfungsi dan memiliki peran antara lain:
  • Mengembangkan potensi dan kemampuan ekomonomi anggota dan masyarakat
  • Berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
  • Memperkokoh perekonomian rakyat
  • Serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar rakyat
Prinsip koperasi adalah suatu sisteem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama, keunggulan pada koperasi komparatif dari perusahaan lain cukup besar mengingat koperasi mempunyai potensi kelebihan antara lain pada skala ekonomi, aktivitas nyata, faktor-faktor precuniary, dll.
Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat. Hal tersebut dapat terjadi dalam anggota koperasi tersebut tidak dapat menjalankan atau memimpin koperas tersebut. Oleh karena itu pemilihan anggota dapat dipilih dari kalangan diluar anggota koperasi.
Contoh skema kepengurusan koperasi :


Dan berikut merupakan lambang koperasi :


Pengertian dari lambang tersebut :
·                     Perisai
Upaya keras yang ditempuh secara terus menerus. Hanya orang yang pekerja keras yang bisa menjadi calon Anggota dengan memenuhi beberapa persyaratannya.
·                     Rantai (di sebelah kiri)
Ikatan kekeluargaan, persatuan dan persahabatan yang kokoh. Bahwa anggota sebuah Koperasi adalah Pemilik Koperasi tersebut, maka semua Anggota menjadi bersahabat, bersatu dalam kekeluargaan, dan yang mengikat sesama anggota adalah hukum yang dirancang sebagai Anggaran Dasar (AD) / Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi. Dengan bersama-sama bersepakat mentaati AD/ART, maka Padi dan Kapas akan mudah diperoleh.
·                     Kapas dan Padi (di sebelah kanan)
Kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan rakyat secara umum yang diusahakan oleh koperasi. Kapas sebagai bahan dasar sandang (pakaian), dan Padi sebagai bahan dasar pangan (makanan). Mayoritas sudah disebut makmur-sejahtera jika cukup sandang dan pangan.
·                     Timbangan
Keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi. Biasanya menjadi simbol hukum. Semua Anggota koperasi harus adil dan seimbang antara "Rantai" dan "Padi-Kapas", antara "Kewajiban" dan "Hak". Dan yang menyeimbangkan itu adalah Bintang dalam Perisai.
·                     Bintang
Dalam perisai yang dimaksud adalah Pancasila,  merupakan landasan ideal koperasi. Bahwa Anggota Koperasi yang baik adalah yang mengindahkan nilai-nilai keyakinan dan kepercayaan, yang mendengarkan suara hatinya. Perisai bisa berarti "tubuh", dan Bintang bisa diartikan "Hati".
·                     Pohon Beringin
Simbol kehidupan, sebagaimana pohon dalam Gunungan wayang yang dirancang oleh Sunan Kalijaga. Dahan pohon disebut kayu (dari bahasa Arab "Hayyu"/kehidupan). Timbangan dan Bintang dalam Perisai menjadi nilai hidup yang harus dijunjung tinggi.
·                     Koperasi Indonesia
Koperasi yang dimaksud adalah koperasi rakyat Indonesia, bukan Koperasi negara lain. Tata-kelola dan tata-kuasa perkoperasian di luar negeri juga baik, namun sebagai Bangsa Indonesia harus punya tata-nilai sendiri.
·                     Warna Merah Putih
Warna merah dan putih yang menjadi background logo menggambarkan sifat nasional Indonesia.
KESIMPULAN

Jadi dapat disimpulakn bahwa koperasi pada awalnya tujuan didirikannya adalah untuk membantu membebaskan rakyat kecil yang berada dalam jeratan hutang. Namun seiring berjalannya waktu tujuan itu pun bertambah dan berubah menjadi badan usaha rakyat yang bertujuan mencapai keinginan bersama, membantu masyarakat golongan kecil, memandirikan masyrakat, dll.

Rabu, 18 Mei 2011

THE DEGREES OF COMPARISON

    Sebagaian besar kata sifat diskriptif (descriptive adjectives) dan kata sifat kuantitatif (quantitative adjective) memiliki tingkat-tingkat perbandingan yang menerangkan kata benda.
Dalam bahasa Inggris tingkat-tingkat perbandingan pada kata sifat disebut the degrees of comparison (tingkat perbandingan)
The degrees of comparison (tingkat perbandingan) berjumlah tiga tingkat, yaitu : 

1. The positive degree (tingkat biasa)
2. The comparative (tingkat lebih/perbandingan)
3. The superlative (tingkat paling)

      Bentuk perbandingan dibuat dari bentuk positive yang ditambah dengan akhiran –er atau –r dan awalan more. Sedangkan bentuk superlative dibentuk dari bentuk positive yang ditambah dengan akhiran –est atau –st dan awalan most.
 
Positive Comparative Superlative
Good Better Best
Beautiful More Beautiful Most Beautiful
Big Bigger Biggest
Tall Taller Tallest
Sincere More Sincere Most Sincere
Small Smaller Smallest
 

1. The positive degree (tingkat biasa)
• She is an attractive girl
When we speak about only one person or thing,We use the Positive degree.
example :
• This house is big.
In this sentence only one noun “The house” is talked about.
• He is a tall student.
• He is an intelligent boy.
Each sentence mentioned above talks about only one noun.


2. The comparative (tingkat lebih/perbandingan)
    Pada umumnya bentuk tingkat lebih ini digunakan untuk membandingkan dua benda atau orang yang berbeda. Atau dengan kata lain digunakan untuk menyatakan bahwa susuatu benda atau orang itu mempunyai sifat lebih dibandingkan yang lain.
 • My car is faster than his car
When we compare two persons or two things with each other,We use both the Positive degree and Comparative degree.
example:
A. This house is bigger than that one. (Comparative degree)
     This house is not as big as that one. (Positive degree)
     The term “bigger” is comparative version of the term “big”.
     Both these sentences convey the same meaning.

B. This flower is more beautiful than that. (Comparative)
     This flower is not as beautiful as that. (Positive)
     The term “more beautiful” is comparative version of the term “beautiful”.
     Both these sentences convey the same meaning.

C  He is more intelligent than this boy. (Comparative)
     He is not as intelligent as this boy. (Positive)
     The term “more intelligent” is comparative version of the term “intelligent”.
     Both these sentences convey the same meaning.
3. The superlative (tingkat paling)
     Bentuk ini digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu itu mempunyai sifat paling ...... dibandingkan yang lainnya. Pada umumnya digunakan untuk membandingkan tiga benda atau lebih. 
• This is the fastest car in the rally.
• Elvis Presley is the greatest musician in the world
 When we compare more than two persons or things with one another,We use all the three Positive,    Comparative and Superlative degrees.
example :
A. This is the biggest house in this street. (Superlative)
     This house is bigger than any other house in this street. (Comparative)
     No other house in this street is as big as this one. (Positive)
     The term “biggest” is the superlative version of the term “big”.
    All the three sentences mean the same meaning.


B. This flower is the most beautiful one in this garden. (Superlative)
     This flower is more beautiful than any other flower in this garden. (Comparative)
     No other flower in this garden is as beautiful as this one. (Comparative)
     The term “most beautiful” is the superlative version of the term “beautiful”.
     All the three sentences mean the same meaning.
C. He is the most intelligent in this class. (Superlative)
     He is more intelligent than other boys in the class. (Comparative)
     No other boy is as intelligent as this boy. (Positive)
     The term “most intelligent” is superlative version of the term “intelligent”.
     Both these sentences convey the same meaning.

D. He is the tallest student in this class. (Superlative)
     He is taller than other students in this class. (Comparative)
     No other student is as tall as this student. (Positive)
     The term “tallest” is superlative version of the term “tall”.
     Both these sentences convey the same meaning.

Source : http://elsaapriyanti.blogspot.com/2010/05/degrees-of-comparison.html

Conditional Sentences

Conditional (Kalimat Pengandaian) menjelaskan bahwa sebuah kegiatan bertentangan dengan kegiatan yang lain. Conditional yang paling umum adalah Real Conditonal dan Unreal Conditonal, kadang-kadang disebut juga if-clauses.
Real Conditional (sering juga disebut juga dengan Conditional Tipe I) yang menggambarkan tentang mengandai-andai sesuai dengan fakta.
Unreal Conditional (sering juga disebut sebagai Conditional Tipe II) yang menggambarkan tentang pengandaian yang tidak nyata atau berimajinasi.
Ada juga Conditional yang ke-3 yang sering disebut dengan Conditional Tipe III, digunakan sebagai penyesalan yang terjadi di masa lampau dan zero conditional, digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang sudah pasti benar.
Catatan: Jika  klausa "if" diletakkan di awal kalimat, kita harus menggunakan �koma�. Sebaliknya jika klausa "if" berada di belakang, maka tidak perlu ada koma

Zero Conditional

Digunakan untuk mengekspresikan kebenaran umum. Tense yang digunakan biasanya Present Simple Tense

Rumus

(Klausa IF)
(Induk Kalimat)
If you heat water to 100�C,
it boils.
Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)
Water boils
if you heat it to 100�C,
Contoh:
  • If you drop an apple, it falls. = An apple falls, if you drop it.
  • If you don't do your homework, I will be disappointed. = I will be disappointed, if you don't do your homework.
Catatan: Pada tipe ini, �if� sering digantikan dengan "when"

Conditional I

Digunakan untuk mengekspresikan pengandaian yang dibuat berdasarkan fakta di masa sekarang atau masa yang akan datang dan pengandaian ini bisa saja terjadi. Klausa �if� biasanya dalam bentuk Present Simple Tense.

Rumus

(Klausa IF)
(Induk Kalimat)
If I see you tomorrow,
I will buy you a drink.
Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)
I will buy you a drink
if I see you tomorrow.
Kita sering menggunakan unless yang artinya 'jika... tidak.

Rumus

(Klausa IF)
(Induk Kalimat)
Unless you hand in your homework,
I won't mark it.
Artinya
If you don't hand in your homework,
I won't mark it.
Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)
I won't mark your homework
unless you hand it in.
Artinya
I won't mark your homework
if you don't hand it in.
Catatan: Kita tidak pernah menggunakan will, atau won't dalam Klausa IF.
Contoh:
  • If I have time today, I will phone my friend. = I will phone my friend, if I have time today.
  • If I go to England, I will buy some Cheddar cheese. = I will buy some Cheddar cheese, if I go to England.

Conditional Tipe II

Digunakan untuk mengekspresikan situasi yang tidak nyata di masa sekarang atau masa yang akan datang. Tipe ini digunakan untuk mengekspresikan sebuah harapan. Tenses yang digunakan dalam klausa IF adalah Past Simple Tense.

Rumus

(Klausa IF)
(Induk Kalimat)
If I won the lottery,
I would buy a new house.
Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)
I would buy a new house
if I won the lottery.
Catatan: Jangan gunakan would atau wouldn't dalam Klausa IF.
Contoh:
         If I were you, I wouldn't do that. = I wouldn't do that, if I were you.
         If I had more time, I would do more on my websites. = I would do more on my websites, if I had more time.

Conditional Tipe III

Digunakan untuk mengekspresikan sebuah kondisi di masa yang lampau yang tidak mungkin akan terjadi lagi. Sering digunakan untuk mengkritik atau penyesalan. Tenses yang digunakan dalam Klausa IF adalah Past Perfect Tense.

Rumus

(Klausa IF)
(Induk Kalimat)
If I had worked harder,
I would have passed my exam.
If I had worked harder,
I could have passed my exam.
If I had worked harder,
I should have passed my exam.
Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)
I would have passed my exam
if I had worked harder.
I could have passed my exam
if I had worked harder.
I should have passed my exam
if I had worked harder.
Catatan: Jangan gunakan would have atau wouldn't have, dll dalam Klausa IF.
Contoh:
  • If I hadn't helped you, you would have failed. = You would have failed, if I hadn't helped you.
  • If it had been sunny, we could have gone out. = We could have gone out, if it had been.   
Source : http://ismailmidi.com/berita-140-conditional-sentences.html
 

Passive Voice

Kalimat aktif merupakan kalimat yang subjek kalimatnya adalah pelaku sebuah tindakan, sedangkan kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya bukan pelaku suatu tindakan. Si subjek adalah si penerima akibat dari sebuah tindakan.

Bandingkan kalimat-kalimat berikut:

  • Aktif : Susi mengetik surat ini kemarin
  • Pasif : Surat ini diketik oleh Susi kemarin
  • Aktif : Kucingku membunuh seekor tikus
  • Pasif : Seekor tikus dibunuh oleh kucingku
Catatan:
Gunakan bentuk pasif jika pelaku tindakan tidak begitu penting.

Contoh:
  • Menara ini dibangun tahun 1955
Kalau kita perlu menyebut siapa pelaku suatu tindakan, gunakan kata oleh (by)

Contoh:
  • Menara ini telah dibangun oleh Pemerintah Daerah pada tahun 1955
Rumus umum untuk membentuk suatu kalimat Pasif
  • Aktif : S + Verb (Kata Kerja) + Objek + dll
  • Pasif : Objek + to be + Verb 3 (Kata Kerja Bentuk III) ( + by subjek) + dll
To be yang digunakan
  1. Present : is, am, are
  2. Past : was, were
  3. Perfect : been (di depan have, has, atau had)
  4. Future : be (setelah modals)
  5. Continuous : being (di depan salah satu dari 7 to be di atas)
Hal-hal yang perlu diketahui dan diingat
  1. Untuk menyatakan suatu kalimat dalam bentuk pasif, tenses tidak berubah. Tenses harus sama dengan kalau kita menyatakannya dalam bentuk aktif. Yang berubah hanya kata kerja-nya.
  2. Kata kerja yang tidak memiliki objek (Kata Kerja Intransitif) tidak dapat diubah menjadi kalimat pasif, seperti, menangis, mendidih, terbit, dll.
Contoh-contoh kalimat aktif dan pasif
  1. Jack sings a song (active)
  2. A song is sung by Jack (Passive)
  1. Jack sang a song yesterday (active)
  2. A song was sung by Jack yesterday (passive)
  1. Jack has sung a song (active)
  2. A song has been sung by Jack (passive)
  1. Jack will sing a song (active)
  2. A song will be sung by Jack (passive)
  1. Jack is singing a song (active)
  2. A song is being sung by Jack (passive)
  1. Jack can sing a song (active)
  2. A song can be sung by Jack (passive)
Beberapa Bentuk Kalimat Passive
1) Passive Imperative Sentence

Rumus:

Let + objek + be + Kata Kerja Bentuk III
  • Help the poor (active)
  • Let the poor be helped (passive)
2) Passive Infinitive: It is/was time

Rumus:

It is/was time for + objek + to be + kata kerja III
  • It is time to send the letter (active)
  • It is time for the letter to be sent (passive)
3) Negative Passive Imperative Sentence

Rumus:

Subjek + be + Kata kerja III + not to + infinitive


(kata kerja III yang sering digunakan adalah: advised, asked, begged, commanded, requested)
  • Don�t wait for me (active)
  • You are advised not to wait for me (passive)
4) Passive Sentence with Verbs of Perception

Rumus
Subjek + be + adjectives + when + subjek + be + kata kerja III

(kata kerja yang digunakan adalah: taste, smell, feel)
  • This food tastes delicious (active)
  • This food is delicious when it is tasted (passive)
5) Passive Sentence with Certain Verbs followed by �that-clause�

Kata kerja yang digunakan adalah: accept, admit, agree, assume, believe, decide, expect, find out, intend, plan, point out, presume, prove, regret, report, say, think, understand.
  • We regretted that the principal had to resign from office (active)
  • It was regretted that the principal had to resign from office (passive)
6) Passive Sentence with Nouns or Adjectives as Complements
  • I consider her very pretty (active)
  • She is considered very pretty (passive)
7) Passive Sentence with two objects
  • He gave me a book (active)
  • A book was given to me by him (passive 1)
  • I was given a book by him (passive 2)
8) Passive Sentence with Gerund Verbs
  • The teacher enjoyed teaching the students (active)
  • The students enjoyed being taught by the teacher (passive)
9) Agent consisting long expression at the end of sentence

Dalam kalimat pasif, jika pelaku terdiri dari ekspresi yang panjang, sebaiknya subjek tersebut ditempatkan di akhir kalimat setelah by.
  • We were all surprised by her sudden announcement to get married
  • I was confused by his plan to stop the ongoing project and begin a new one.
10) Passive Sentence with unique verbs

Kata kerja yang digunakan adalah: require, deserve, need
  • This wall needs to be painted (sama dengan)
  • This wall needs painting.
Source : http://ismailmidi.com/berita-174-passive-voice.html

Noun Clause

Noun Clause adalah Clause yang digunakan sebagai pengganti noun atau berfungsi sebagai noun (kata benda). Selain Noun Clause ini, sebenarnya masih ada clause lainnya seperti Adverb Clause dan Adjective Clause. Untuk mendalami penjelasan mengenai Noun Clause, silahkan perhatikan penjelasan di bawah ini:

Menurut jenis kalimat asalnya, Noun Clause dapat diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu:
  1. Statement (pernyataan)
  2. Question (pertanyaan)
  3. Request (permintaan)
  4. Exclamation (seruan).
Penjelasan:

1. Statement

a. Conjunction yang dipakai adalah: "that"

b. Fungsi Klausa ini adalah sebagai:

1) Subjek Kalimat
  • Kangaroo lives in Australia (statement)
  • That Kangaroo lives is Australia is well known to all (Noun Clause)
2) Subjek Kalimat setelah "It"
  • It is well known to all that Kangaroo lives in Australia
3) Objek Pelengkap
  • My conclusion is that Kangaroo lives in Australia
4) Objek Kata Kerja
  • All people understand well that Kangaroo lives in Australia
5) Apositif
  • My conclusion that Kangaroo lives is Australia is correct.
2.      Question

A. Yes/No Question

a. Conjunction yang dipakai adalah: "whether (or not/or if)"

b. Fungsi Klausa ini adalah sebagai:

1) Subjek Kalimat
  • Can she drive the car? (Question)
  • Whether she can drive the car doesn't concern me. (Noun Clause)
    = Whether or not she can drive the car doesn't concern me. (Noun Clause)
    = Whether she can drive the car or not doesn't concern me. (Noun Clause)
    = Whether or if she can drive the car doesn't concern me. (Noun Clause)
2) Objek Pelengkap
  • My question is whether she can drive the car.
3) Objek Kata Kerja
  • I really wonder whether she can drive the car (or not).
4) Objek Kata Depan
  • We discussed about whether she can drive the car.
B. Wh- Question

a. Conjunction yang dipakai adalah: "kata Tanya itu sendiri"

b. Fungsi Klausa ini adalah sebagai:

1) Subjek Kalimat
  • What is he doing? (Question)
  • What she is doing doesn't concern me. (Noun Clause)
2) Objek Pelengkap
  • My question is what she is doing.
3) Objek Kata Kerja
  • I really wonder what she is doing.
4) Objek Kata Depan
  • We discussed about what she is doing.
Catatan:

Posisi kembali normal, tidak seperti posisi sebuah pertanyaan normal.

3. Request

a. Conjunction yang dipakai adalah: "that"

b. Fungsi Klausa ini adalah sebagai:

1) Objek Kata Kerja
  • Read the book! (Request)
  • He suggested that I read the book. (Noun Clause)
Catatan:

Tanda seru hilang.

4. Exclamation

a. Conjunction yang dipakai adalah: "kata Tanya yang dipakai pada kalimat itu sendiri"

b. Fungsi Klausa ini adalah sebagai:

1) Objek Kata Kerja
  • What a pretty girl she is? (Exclamation)
  • I never realize what a pretty girl she is. (Noun Clause)
2) Objek Kata Depan
  • We are talking about what a pretty girl she is.
Catatan Tambahan:
  • Noun Clause dengan "that" digunakan sebagai subjek dari suatu kalimat hanya dengan kata kerja tertentu. Dan kata kerja (verb) yang penting adalah linking verb, khususnya BE.
  • Noun Clause dengan "that" sering menjadi objek dari verb (kata kerja), beberapa verb berikut ini biasanya mempunyai subjek yang me�nunjukkan manusia. Kata-kata tersebut terutama sekali adalah verb yang digunakan dalam Indirect Speech Berta verb yang menyatakan kegiatan mental.
Kata Kerja Kalimat Tak Langsung

Admit, agree, allege, announce, argue, assert, assure, declare, aver, boast, claim, complain, confess, convince, deny, disagree, explain, foretell, hint, inform, insist, maintain, notify, persuade, pray, predict, proclaim, promise, relate, remark, remind, report, say, state, swear, teach, tell, threaten, warn

Kata Kerja Aktivitas Mental

Ascertain, assume, believe, calculate, care (untuk kalimat negative atau interrogative), conceive, conclude, consider, convince, decide, discover, doubt, dream, expect, fancy, feel, find out, forget, grant, guess, hear, hold (pendapat), hope, imagine, indicate, know, judge, learn, mean, mind (untuk kalimat negative atau interrogative), notice, perceive, presume, pretend, prove, question, realize, recall, reckon, recollect, reflect, regret, rejoice, remember, reveal, see, show, suppose, surmise, think, trust, understand, wish

Contoh:
  1. Alex thinks that Mary is ill.
  2. Bob told me that he had finished breakfast.
  3. Henry says that Jack is very busy.
  4. He insists that there is a mistake.
  5. He complained to his friend that his wife couldn't cook.
  • Dalam percakapan yang tidak resmi (informal) "that" sering dihilangkan dari objek Clause jika artinya (maksudnya) sudah jelas dapat dimengerti tanpa adanya "that".
Contoh:
  1. I am sorry (that) I couldn't meet you at the station.
  2. He says (that) they plan to come to the dance.
  3. We thought (that) you had already left for abroad.
  4. The reason we returned so early is, (that) one of the children got sick.
  • Noun Clause dari question (pertanyaan) yang terletak sesudah verb yang memerlukan 2 objek mungkin berfungsi sebagai salah satu atau kedua objek dari verb tersebut.
Contoh:   
  1. Give the man (Indirect Object) what is in this envelope (Direct Object)
  2. Give what is in the envelope  to the man.
  • Noun Clause dari pertanyaan mungkin diawali dengan kata-kata tanya yang berfungsi sebagai: Pronouns, Adjectives, atau Adverbs. Kata-kata yang dipakai adalah: Pronoun     = who (ever), what (ever(, which. (ever), Adjective = whose, what (ever), which (ever), Adverb = how (ever), when (ever), where (ever), why.
Contoh:
  1. We don't know who will be coming from the employment agency. (who adalah subjek dari will be coming)
  2. We don't know whom the employment agency will send. (whom adalah objek dari will send)
  3. We will ask whoever comes from the employment agency. (whoever adalah subjek dari comes)
  4. We will ask whomever the employment agency sends. (whomever adalah objek dari sends)
  • Dalam Noun Clause dari pertanyaan, subjek dan verb mempunyai susunan yang umum, yakni terletak sesudah introductory word.
  • Noun Clause dari permintaan dimulai dengan that- Clause ini paling sering merupakan objek dari verb yang menyatakan permintaan, saran, atau keinginan dan sebagainya.
Contoh:
  1. He is requesting that a company car be placed at his disposal.
  2. The doctor recommended that he take a vacation.
  3. It was suggested that she leave immediately.
  4. It was proposed that the meeting be adjourned.
  • Kadang-kadang "that" yang merupakan kata permulaan Clause dapat digantikan dengan susunan infinitive setelah kata-kata kerja yang menunjukkan permintaan seperti advise, ask, beg, command, desire, forbid, order, request, require, argue.
  • Subjek dari that-Clause sering dalam bentuk passive dari verbs of requesting dengan susunan anticipatory it.
Source : http://ismailmidi.com/berita-170-noun-clause.html

Gerund

Gerunds

Gerund adalah kata benda yang berasal dari kata kerja ditambah –ing, misalnya swimming, eating, fishing, shopping, dancing, dan singing. Bila diperhatikan, gerund mempunyai bentuk yang sama dengan present participle, bedanya gerund berfungsi sebagai kata benda, sedangkan present participle sebagai kata sifat yang menerangkan kata benda.

Dalam kalimat, gerund berfungsi sebagai:
a. subjek (subject)
b. pelengkap subjek (subjective complement)
c. objek langsung (direct object)
d. objek preposisi (object of preposition)
e. aposisi (appositive)


Subject
Gerund sebagai subjek pokok kalimat, contoh:
- Swimming is good service.- Your singing is very beautiful.
- Studying needs time and patience.
- Playing tennis is fun.
- Reading English is easier than speaking it.

Subjective Complement
Gerund sebagai pelengkap subjek dalam kalimat biasanya selalu didahului to be yang terletak di antara subject dan subjective complement, contoh:
- My favorite sport is running.- My favorite activity is reading.

Direct Object
Gerund sebagai objek langsung dalam kalimat, contoh:
- I enjoy dancing.- She likes dancing.
- Thank you for your coming.
- I hate arguing.

Object of Preposition
Gerund sebagai objek preposisi yang terletak setelah preposisi. Preposisi yang sering dipakai adalah of, on, no, with, without, at for, after, before, because of, to, like, about, for, by, in.
Contoh:
- He is tired of gambling.- I am fond of eating bakso.
- He insisted on seeing her.
- I have no objection to hearing your story.
- You will not be clever without studying.
- They are good at telling funny stories.
- In sleeping I met you in the park.

Appositive
Gerund sebagai aposisi atau penegas dalam kalimat, contoh:
- My hobby, fishing, is interesting.- I do not like quarrelling, a useless job.
My hobby is fishing dan fishing is interesting diletakkan bersebelahan dalam sebuah kalimat sebagai appositive (fishing adalah aposisi dari my hobby), begitu juga contoh kalimat dibawahnya.


Source : http://catatanbahasainggris.blogspot.com/2009/04/gerunds.html